Senin, 04 Januari 2010
Usia 4 - 5,5 tahun, Tahap Mengembangkan Kekuasaan
Usia 3 – 4 tahun, Tahap Pertumbuhan Kompetensi (Tahap coba-coba)
Setelah anak – anak mempercayai bahwa kebutuhannya akan terpenuhi, dan ia merasa aman untuk berpisah dan telah menemukan identitasnya sendiri, maka anak telah siap untuk mengembangkan kompetensinya.
Untuk mendukung kompetensinya, anak akan mulai mengadakan eksplorasi, bereksperimen dan memperluas minatnya. Pada tahap ini anak-anak ingin melakukan segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tuanya atau orang dewasa yang ada di sekitarnya. Terkadang dalam tahap ini anak akan terlihat seperti “berkelakuan buruk” karena tindakannya yang ingin selalu mencoba dan meniru.
Dan sering pula kita akan menghadapi anak-anak kita menghadapi keadaan frustasi atau kewalahan. Karena kemampuan yang mereka miliki tidak seperti yang mereka harapkan. Disinilah peran orang tua sangat menentukan. Bagaimana tindakan orangtua mendampingi anak-anaknya dalam menghadapai masa sulit akan berpengaruh pada perkembangan mental mereka. Dan harus diingat oleh orang tua, pada tahap ini anak belum bisa membedakan antara realitas dan fantasinya. Maka sangatlah diperlukan peran orang tua untuk membantu anak-anak memahami masa fantasi ini.
Tingkah laku anak yang dominan pada tahap ini biasanya adalah :
- Mengeksplorasi
- Bereksperimen
- Ingin membantu
- Meluaskan minat
- “Berkelakuan buruk”
- Merasa ketakutan
- Merasa kewalahan dan frustasi
- Membedakan fantasi dan realitas
Sabtu, 02 Januari 2010
Usia 0-18 bulan, Tahap Pengembangan Rasa Percaya
Pada usia ini kemampuan komunikasi bayi sangat terbatas. Orang tua harus bisa mengartikan tangisan dan kelakuan bayi untuk bisa memahami kebutuhan-kebuthannya. Dengan memahami mereka, maka orang tua telah menolong bayinya untuk mengembangkan fondasi rasa percaya yang kuat dari dalam dirinya. Hal ini akan membentuk cara pandangnya terhadap dunia untuk sepanjang sisa hidupnya.
Tingkah laku bayi yang harus diperhatikan orang tua terhadap bayi mereka adalah :
- Menangis
- Rewel
- Membutuhkan banyak bantuan
- Menunjukkan rasa takut
- Tampak tidak enerjik
- Bersikap ‘terlalu baik’
Usia 18 bulan – 3 tahun Tahap Pembentukan Identitas
Pada usia ini Dr. Weiss mengelompokkan sebagai perkembangan tahap kedua. Pada tahap ini terjadi perubahan besar pada anak-anak. Mereka akan mulai menunjukkan keinginan yang kuat. Anak juga tampak posesif dan sering menunjukkan tingkah atau mengatakan “aku” dan “milikku”. Pada tahap ini anak juga sesaat melekat pada Anda dan sesaat kemudian dia akan menjauh.
Sebagai orang tua, kita harus belajar bagaimana menolong anak kita untuk menemukan identitasnya. Menolong anak kita agar dapat melihat dirinya sebagai pribadi yang terpisah dari orang tuanya. Apa yang harus dilakukan orang tua agar anak bisa terus mengembangkan identitas dan kemandiriannya. Kita juga harus menemaninya ketika ia mengalami kegelisahan karena ‘keterpisahan’. Orang tua juga harus mempelajari bagaimana sebaiknya mereka bereaksi ketika anak bertindak egois dan posesif.
Keberhasilan orang tua dalam mendampingi anaknya ketika melalui tahap ini akan membantu anak kita lebih memahami tentang siapa dirinya dan apa yang disukainya sehingga ia akan tumbuh bebas dengan identitas yang kuat.
Beberapa tingkah laku anak yang sebaiknya dicermati dalam tahap ini adalah:
Ketika anak mengalami kegelisahan akibat keterpisahan
Menjauh dari orang tua
Egois dan Posesif
Menemukan Tubuh
Menemukan berbagai hal tanpa bantuan
Memiliki perasaan sensitif
Melakukan berbagai hal
Melawan Orang tua
Bertingkah agresif
Bersikap keras kepala