Jumat, 25 Desember 2009

Bagaimana Memahami Perkembangan Anak

Dear parents .....

Membesarkan anak-anak kita adalah tantangan yang menyenangkan sekaligus menakutkan. Setiap anak adalah suatu individu yang mempunyai karakter unik dan berbeda dengan lainnya. Keunikan karakter ini membuat apa yang kita hadapi tidak akan pernah persis sama antara anak satu dengan lainnya.

Namun, selayaknya kita menanam benih apabila kita mampu memahami karakter tanaman yang tumbuh dan kita merawatnya dengan baik maka kita akan dapat mengarahkan pertumbuhan tanaman itu agar menjadi lebih baik. Dr. Lynn Weiss seorang psikoterapis menuliskan sebuah buku praktis yang dapat membantu kita untuk memahami bagaimana perkembangan psikologi anak-anak kita.

Dear parents .....

Dalam bukunya Dr. Lynn Weiss membagi tahap perkembangan psikologis anak menjadi 5 yaitu:

  • Tahap 1 : Mengembangkan Rasa Percaya (0-18 bulan)
  • Tahap 2 : Pembentukan Identitas (18 bulan – 3 tahun)
  • Tahap 3 : Tumbuhnya Kompetensi (3 – 4 tahun)
  • Tahap 4 : Mengembangkan Kekuasaan(4 - 5,5 tahun)
  • Tahap 5 : Pengendalian Diri (5 – 6,5 tahun)

Pemahaman orangtua tentang tahap perkembangan anaknya, dapat mengurangi peluang timbulnya benturan dan memperkecil kesulitan yang akan terjadi antara orang tua dan anak. Dengan memahami tahap-tahap pertumbuhan anak Anda, mendukung kebutuhan-kebutuhan mereka dan melihat dunia dengan mata mereka, maka orang tua bisa memberi kesempatan terbaik bagi anak-anaknya untuk sukses dalam kehidupan.

Semoga bermanfaat..........





Kamis, 24 Desember 2009

Menghargai Anak

Dear parents.....
Sudah sejauh manakah Anda menghargai anak-anak kita?
Tanpa sadar seringkali orang tua mengabaikan perilaku baik yang dilakukan oleh anak-anak kita. Tindakan pengabaian ini biasanya muncul akibat prasangka bahwa perilaku baik yang dilakukan anak kita semata-mata hanya disebabkan anak kita sedang tidak mood untuk berbuat buruk.
Pencapaian-pencapaian kecil anak kita terasa sebagai suatu "hal yang wajar" apabila anak kita berbuat baik, sehingga tidak mendapatkan perhatian dan penghargaan dari orangtuanya. Tidak seperti perilaku buruk yang begitu cepat mendapat "perhatian" berupa teguran, maka perilaku baik yang "kecil" seringkali diabaikan. Padahal apabila orangtua tidak menghargai perilaku yang baik dengan pujian maka si anak akan berfikir bahwa orangtua tidak memperhatikan, sehingga ia tidak memiliki rangsangan untuk melakukan tindakan itu.
Padahal dengan memberikan penghargaan yang seimbang antara perilaku baik dan buruk maka tindakan ini akan mempermudah orangtua untuk mendisiplinkan si kecil.

Rabu, 09 Desember 2009

Perhatian sangat menentukan

Dear parents ...

Sudahkah Anda memperhatikan sang buah hati hari ini? Saya yakin pasti setiap orang tua sudah memberi perhatian kepada anak-anaknya. Namun seringkali, kita seperti terjebak dalam lubang besar kebutuhan perhatian. Berapapun perhatian yang kita berikan tetap saja tidak cukup. Bahkan perhatian kita yang sangat banyak itu, seolah-olah lenyap ditelan bumi. Anak-anak bukannya memberikan balasan yang positif, justru semakin menuntut.
Parents..... tahukah Anda, kebuthan anak akan perhatian (terutama dari orang tuanya atau pun orang dewasa lainnya) dapat menjadi kunci untuk membentuk perilaku anak kita.
Tanpa sadar, orangtua seringkali lebih "menghargai" perilaku buruk anak dibandingkan dengan perilaku baiknya. Ketika anak melakukan perbuatan negatif, kita cepat-cepat menegurnya. Sedangkan ketika anak kita melakukan tindakan yang positif kita "lupa" untuk memujinya. Karena harga tindakan postif biasanya sangat "mahal". Hal ini bisa membuat anak merasa "lebih dihargai" ketika dia melakukan tindakan negatif daripada dia melakukan tindakan positif.
Jadi sangatlah wajar, ketika akhirnya si anak lebih senang berperilaku negatif daripada berperilaku positif. Karena dengan melakukan tindakan negatif mereka menemukan cara tercepet untuk mendapat perhatian dari orang tuanya.
Jadi, mari kita mulai mencermati tentang seberapa banyak perhatian positif atau pun negatif yang kita berikan pada anak kita. Memberikan lebih banyak perhatian pada tingkah laku positif anak, dan mengabaikan tindakan negatifnya dapat mendorong anak untuk memperbanyak tindakan positifnya.
Semoga bermanfaat.......

Mengatasi perilaku buruk anak

Dear parents ...
Setiap orang tua pasti mengalami berbagai perilaku buruk yang muncul pada buah hati kita. Dan banyak dari kita yang bingung atau merasa ragu-ragu untuk menangani berbagai perilaku buruk yang muncul pada anak kita. Dan saya juga bukan termasuk perkecualian di dalamnya. Berbagai perilaku buruk yang muncul pada anak saya, sering membuat saya ragu-ragu dengan penanganan yang sudah saya lakukan. Pertanyaan "Apakah saya telah menanganinya dengan benar?" kerap kali muncul dalam benak saya. Sehingga saya paling hobi "hunting" informasi tentang parenting. Nah kesempatan ini saya ingin berbagi tips mengatasi perilaku buruk anak, yang bersumber dari buku "Mengatasi Rengekan dan Perilaku Buruk Anak" karya Cynthia Whitham, MSW. Dia adalah seorang Licensed Clinical Social Worker di bidang pelatihan orang tua. Dia merupakan ahli terapi di UCLA Parent Training Program.
  1. Langkah pertama yang harus dilakukan orangtua dalam mengatasi perilaku anak adalah memilah perilaku anak. Perilaku anak ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu: perilaku yang anda sukai, perilaku yang tidak anda sukai, dan perilaku yang tidak bisa ditolerir. Untuk setiap perilaku orang tua akan menerapkan teknik yang berbeda.
  2. Langkah kedua, orang tua harus belajar bagaimana cara memberikan perhatian positif untuk meningkatkan perilaku yang disukai.
  3. Langkah ketiga, orang tua belajar menghilangkan perhatian untuk mengurangi perilaku yang tidak disukai.
  4. Langkah keempat orang tua belajar mengajak bekerja sama, cara-cara sederhana untuk membuat anak melakukan hal-hal yang kita inginkan.
  5. Dan pada langkah kelima, orangtua belajar bersikap tegas untuk menerapkan batas non fisik bagi perilaku yang berbahaya atau tidak bisa ditolerir.
Dear parents ...

I'll write penjelasan dari masing-masing langkah pada postingan selanjutnya. Tapi sambil menunggu mungkin parents sudah mulai bisa melakukan identifikasi dan pengelompokan tentang perilaku anak kita.
Semoga bermanfaat.......

Selasa, 08 Desember 2009

4 Hal Penting Dalam Perkembangan Anak

Dear parents ...

Sering 'tidak sadar' saat menghadadapi perkembangan anak kita? Beragamnya rutinitas yang kita hadapi sering membuat kita 'tidak sadar' dengan perkembangan anak kita. Sehingga tiba-tiba saja si kecil yang penurut tiba-tiba 'membangkang' karena si kecil sudah merasa besar. Anak yang dulu paling senang minta pangku (justru orang tua yang 'agak keberatan' karena sudah capek) justru sekarang tak mau kita peluk. Nah, Laurence Steinberg, Ph.D. seorang profesor psikologi dari Temple University memberikan 4 hal penting yang harus diingat orang tua dalam menghadapi perkembangan anaknya :
  1. Anak akan berkembang dari satu tahap ke tahap yang lain. Perkembangan ini tidak hanya bagian luarnya saja tetapi bagian dalamnya juga mengalami perubahan.
  2. Pentingkan untuk mempelajari setiap tahapan perkembangan yang akan dilalui anak, sehingga orang tua bisa mengantisipasi kemungkinan permasalahan yang terjadi dalam perkembangan anak.
  3. Orang tua maupun anak tidak bisa mengendalikan sifat maupun tahapan perkembangan psikologi anak. Hal ini juga berlaku bahwa orang tua dan anak juga tidak bisa mengendalikan sifat dan tahapan perkembangan fisiknya.
  4. Kekuatan sama yang mengubah anak menjadi lebih baik saat dia berkembang biasanya juga ikut menyumbang bagi tantangan yang dihadapi orang tua pada masa itu.
Nah, yang terpenting bagi orang tua adalah sebisa mungkin menyesuaikan pola asuh kita dengan anak, karena setiap anak adalah individu yang unik. Karena perkembangan anak kita berubah-ubah maka peran kita sebagai orang tua juga berubah-ubah. So tetap bersemangat ya, untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita.
Semoga bermanfaat.

Selasa, 01 Desember 2009

Mengenalkan Allah SWT kepada anak

Dear paretns ...

Berawal dari peristiwa ketika anak saya merasa khawatir apabila saya pergi jauh, maka saya mereview kembali tentang apa saja yang telah saya ajarkan kepada si kecil. Dan saya mulai mencari-cari bahan tentang mengenalkan Allah kepada anak.
Dari hasil membaca buku karya Dr. Abdul Karim Bakkar mengenai Memperkenalkan anak tentang Allah SWT, saya ingin membagikan beberapa hal:
Yang pertama kali harus diajarkan oleh orang tua kepada anaknya adalah pengenalan terhadap Allah (ma'rifatullah) dan menanamkan kecintaan terhadap-Nya. Kita harus senantiasa mengenalkan bahwa Allah lah sang Maha Pencipta, Maha Pemberi Rezeki, Maha Kuasa, Maha Dermawan, dan Allah lah yang Maha Melihat segala hal yang dilakukan oleh hambanya. Dan kepada Allah-lah kita sebaiknya senantiasa bersandar.
Agar hati anak bisa dihubungkan dengan Allah SWT, maka kita bisa melakukannya melalui pertanyaan, pengajaran ataupun pelafalan. Misalkan ketika anaknya meminta sesuatu, Bunda bisa menjelaskan, "Nak, mari kita minta kepada Allah agar Ia memberi rezeki kepada keluarga kita, sehingga kita mampu memenuhi permintaanmu.

Begitu juga dengan kegiatan kita sehari-hari,hendaknya orang tua senantiasa mengaitakannya dengan Allah SWT. Dengan pembiasaan seperti ini, semoga anak dengan mudah dapat mengenal dan mencintai Allah. Dan anak kita akan mempunyai keyakinan dan kekuatan untuk bersandar hanya kepada Allah. Sehingga harapan orang tua untuk mempunyai anak yang soleh bisa terwujud.
Semoga bermanfaat.

Sekedar Berbagi

Dear parents ...

Sebagai blogger baru, pada awalnya aku merasa bingung tentang apa yang akan aku tulis. Aneh ya.... Padahal aku sudah pernah beberapa kali berhasil menyusun tulisan menjadi sebuah buku. Namun, pada saat menulis di blog. Aku jadi BLANK. Kosong melompong.
Akhirnya kupaksa juga diriku menuliskan artikel-artikel pendek. Yang hasilnya, (menurutku) jadi terlalu menggurui. Padahal aku ingin sekali membuat blog ku, menjadi blog yang nyaman untuk dibaca dan dikunjungi. Meskipun aku tidak bisa sekreatif Raditya Dika.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu... pemaksaanku untuk menulis mulai membuahkan hasil. Aku mulai sadar bahwa di Blog-ku, aku hanya ingin sekedar berbagi dengan teman-teman yang mengunjungi blog ku. Aku ingin membagikan apa yang aku dapatkan dari buku-buku atau dari pengalaman. Semoga dengan berbagi, akan membuat segala sesuatu yang aku peroleh menjadi lebih baik.
So... apa lebih baik judul blog-ku lebih diganti dengan witashare yah. :P